Semangat Baru dan Optimisme, Makna Tersirat dalam Tradisi Pawai Obor Keliling Kampung Sambut Tahun Baru Islam di Banten
By Admin
nusakini.com, Tahun baru Islam atau 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Dalam menyambut tahun baru islam, masyarakat di Banten biasanya melakukan pawai obor keliling kampung.
Orang tua, anak muda hingga anak-anak antusias menanti momentum pawai obor keliling kampung. Alat yang disediakan untuk pawai obor terdiri dari bambu, sumbu dan minyak.
Untuk menyulut api pada bambu yang sudah diberi minyak diperlukan korek api. Satu persatu peserta pawai akan memegang obor sambil mengikuti iringan pawai.
Di Provinsi Banten, wilayah yang masih sering mengadakan pawai obor menyambut tahun baru islam diantaranya, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
Pawai obor biasanya dilaksanakan pula dalam menyambut Idul Fitri dan Idul Adha, namun tidak semeriah pelaksanaan pawai obor pada peringatan tahun baru islam.
Warga RW 02 Lingkungan Cigabus, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kota Serang misalnya, mereka rutin mengadakan pawai obor menyambut tahun baru islam di Banten.
Sound system, seperangkat alat marawis dan spanduk biasanya dibawa keliling kampung diiringi masyarakat yang membawa obor di belakangnya.
Lantunan shalawat, dzikir dan takbir tak henti diucapkan saat pawai obor dilaksanakan. Titik awal keberangkatan dimulai dari masjid Hidayatussyakirin dan diakhiri di lokasi yang sama.
Direktur Bantenologi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, H Rohman mengatakan, obor bukan sembarang obor, tetapi memiliki makna simbolik di mana api melambangkan semangat baru dan optimisme.
"Itu obor bermakna simbolik di mana api melambangkan semangat baru dan optimisme,"ujarnya melalui pesan whatshapp.
Kedua dijelaskan Rohman, obor yang menyala di malam yang gelap menggambarkan cahaya/kemajuan. (*)